Kamis, 05 Juni 2014

Resensi Film The Croods

Resensi Film The Croods : Follow The Sun






  • Data Film

Judul            : The Croods
Jenis            : Animasi, Petualangan, Komedi
Produser       : Kristine Benson dan Jane Hartwell
Sutradara     : Kirk DeMicco dan Chris Sanders
Skenario       : Kirk DeMicco dan Chris Sanders
Narator        : Emma Stone
Musik           : Alan Silvestri
Penyunting    : Eric Dapkewicz dan Darren T. Holmes
Durasi          : 98 menit
Perusahaan    : DreamWorks Animation
Distributor   : 20th Century Fox
Tanggal Rilis : 22 Maret 2013

  • Pemeran Film

Emma Stone sebagai Eep
Nicolas Cage sebagai Grug
Catherine Keener sebagai Ugga
Clark Duke sebagai Thunk
Cloris Leachman sebagai Gran
Ryan Reynold sebagai Guy
Chris Sanders sebagai Belt
Randy Thom sebagai Sandy


Eep
Grug
Ugga
Thunk


Belt

Sandy

Gran


Guy





















  • Pendahuluan

The Croods merupakan film animasi 3D yang diproduksi oleh DreamWorks Animation dan didistribusikan oleh 20th Century Fox yang dirilis pada 22 Maret 2013. Latar waktu yang digunakan pada film ini yaitu zaman prasejarah.
  • Isi
Kisah dibuka dengan perkenalan keluarga Croods ini, mereka merupakan sekelompok orang yang menetap di sekitar daerah yang tandus dan gersang, kehidupan mereka sangat bergantung pada gua yang mereka huni. Bertahan hidup dilakukan dengan cara meredam rasa ingin tahu sehingga membuat mereka tidak pernah mengeksplor daerah-daerah lain. Setiap malam sehabis berburu makan di siang hari, mereka berenam selalu mengurung diri dalam gua yang gelap.



Eep yang merupakan manusia gua berpikir bahwa setiap hari terdapat secercah harapan, namun tidak baginya. Eep hidup bersama anggota keluarganya, yaitu keluarga Croods, yakni ayahnya Grug beserta istrinya Ugga, anak lelakinya Thunk, anak perempuannya Sandy, dan mertuanya Gran. Eep dan keluarganya merupakan manusia gua yang tersisa pada saat itu. Keluarga Croods dapat bertahan karena ayahnya, Grug yang kuat dan selalu mengikuti aturan yang tertulis di dinding gua. Ayah Eep merupakan ayah yang sangat disiplin, segala sesuatu harus mengikuti isyarat ayahnya terlebih dahulu. Namun eep merupakan gadis yang selalu ingin tahu segala hal mengenai dunia luar. Ayahnya selalu memperingati setiap keluarganya, terutama Eep untuk tidak mencari sesuatu yang baru. 


          Malam itu Eep mendengar suara dan melihat cahaya sehingga ia keluar dari gua untuk menangkap cahaya tersebut dan melanggar aturan ayahnya, kemudian ia bertemu dengan Guy, manusia gua lainnya yang membuat api dan menimbulkan cahaya tersebut. Guy memberitahu pada Eep bahwa dunia akan berakhir dan mengajak Eep untuk ikut bersama dirinya menyelamatkan diri, namun Eep menolak dan Guy memberikan kerang sebelum akhirnya pergi, kerang tersebut dapat ditiup saat Eep membutuhkan dirinya. Grug, ayahnya terbangun dari tidurnya dan tersadar bahwa Eep tidak berada didalam gua lalu pergi mencarinya, setelah menemukan Eep, Grug sangat marah pada Eep. Sesaat setelah Eep kembali ke gua ia memberitahu keluarganya bahwa ia bertemu dengan Guy, dan mencoba memanggil Guy dengan kerang pemberian Guy, namun sebelumnya keluarga Eep merusak kerang pemberian tersebut dan menolak sesuatu yang baru itu.


Gempa terjadi setelahnya, Grug memperingati anggota keluarganya untuk berlindung, namun gua tempat mereka telah rusak karena gempa. Kemudian mereka melihat tempat baru yang jauh berbeda dari tempat yang selama ini mereka ketahui, dan mencoba mencari gua baru ditempat baru tersebut namun tidak berhasil dan mereka hanya diserang hewan-hewan yang terdapat disana, karena Eep merasa memerlukan bantuan maka Eep berfikir untuk membunyikan gading yang ia rasa mirip dengan suara kerang yang diberikan oleh Guy. Guy yang berada tidak jauh dari situ mendengarnya dan mencoba menolong Eep dan keluarganya.


Karena api buatan Guy, keluarga Croods tertarik dengan api yang sebelumnya tidak pernah mereka lihat, namun karena tingkah aneh mereka terjadilah kebakaran , namun Guy pun merasa aneh dengan keluarga Croods dan berusaha untuk menjauhinya, tetapi keluarga Croods membutuhkan api dari Guy sehingga Guy dipaksa untuk ikut mencari gua bersama keluarga Croods. Malamnya Guy bercerita mengenai tempat yang ia sebut ‘Hari Esok’ dimana tempat tersebut adalah tempat yang akan ia tuju, dan tempat itu menarik bagi keluarga Croods, dan mereka memutuskan akan pergi bersama ketempat tersebut.


Setelah melalui perjalanan panjang, keluarga Croods mampu menerima hal baru yang diberikan oleh Guy, namun Grug masih belum bisa menerima semuanya dan merasa cemburu karena kecerdasan Guy. Tetapi pada akhirnya Grug berhasil menerima Guy. Mereka akhirnya sampai ketempat yang mereka tuju, namun perjalanan mereka belum berakhir karena tidak adanya Grug ditempat itu. Akhirnya Grug dapat berfikir bahwa ia bisa melewati semuanya untuk mencapai tempat dimana keluarganya dan Guy sudah berada. Dan mereka berhasil menemukan tempat baru dengan kehidupan baru yang mereka jalani dengan bahagia.

  • Kekurangan :
  1. Alur ceritanya mudah ditebak.
  2. The Croods bagaikan dejavu, karena karakter manusia purbakala ala Fred dan Wilma, namun dengan latar yang mengingatkan kita pada film Ice Age tanpa tumpukan salju.
  • Kelebihan :
  1. Animasi 3D yang sangat bagus, karena tampilan visual yang dibuat sangat imaginatif dan kreatif.
  2. Animasi yang sangat menghibur dan penuh humor.
  3. Setiap pengisi suara memiliki chemistry yang kuat dengan karakter yang dibawakan.

  • Penutup
Dibalik kekurangannya, The Croods berhasil bertahan lewat kelebihannya yang begitu memikat. Salah satunya humor, dari menit pertama hingga akhir yang penonton lakukan hanya tertawa, tertawa, tertawa dan terbahak-bahak. Di sisi lain, The Croods juga menghadirkan beberapa momen emosional. Meski sedikit, momen-momen ini dapat menyelesaikan misinya dengan baik. DreamWorks nampaknya sudah sangat menunjukkan  cerita yang baik, semuanya digarap dengan sangat rapi. The Croods sangat direkomendasikan untuk ditonton.

Senin, 02 Juni 2014

Ejaan Yang Disempurnakan


Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan, dan penulisannya dalam suatu bahasa.
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan Yang Disempurnakan ( EYD ). EYD yang resmi mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972.

PEMAKAIAN HURUF
Huruf Abjad
Huruf Vokal 
Huruf Konsonan
Huruf Diftong
Gabungan Huruf Konsonan
Pemenggalan Kata


  • Pemenggalan kata pada kata dasar

  1. Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. Misalnya: au-la
  2. Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Misalnya: ba-pak
  3. Jika di tengah ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Misalnya: man-di
  4. Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Misalnya: ul-tra

  • Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan

  1. Ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris. Misalnya: me-rasa-kan   

PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN HURUF MIRING

  • Huruf Kapital atau Huruf Besar
- Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai unsur pertama kata pada awal kalimat.  Misalnya: Dia mengantuk.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung Misalnya: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab Suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya: Yang Maha Pengasih
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya: Sultan Hasanuddin
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya: Wakil Presiden
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Misalnya: Nisfu Mahdayani
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya: Asia Tenggara
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali kata seperti dan. Misalnya: Majelis Permusyawaratan Rakyat 
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya: Perserikatan Bangsa-Bangsa 
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. 
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya: Prof.  
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Misalnya: “Silakan duduk, Dik!” kata Ucok. 
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya: Sudahkah Anda tahu? 


  •          Huruf Miring
- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: surat kabar Suara Rakyat
- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya: Dia buka menipu, tetapi ditipu.
- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya: Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostama.


PENULISAN KATA


  • Kata Dasar 
- Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: Buku itu sangat tebal. 


  • Kata Turunan 
- Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya: mempermainkan 
- Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya: Misalnya: garis bawahi 
- Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: menggarisbawahi 
- Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: antarkota 


  • Kata Ulang 
- Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya: anak-anak  

  • Gabungan Kata
- Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Misalnya: duta besar
- Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. Misalnya: orang-tua muda
- Gabungan kata berikut ditulis serangkai. Misalnya: Adakalanya, sebagaimana


  • Kata Ganti -ku-, kau-, -mu, dan –nya
- Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku-, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.


  • Kata Depan di, ke, dan dari
- Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. Misalnya:  Kita perlu berpikir sepuluh tahun ke depan.


  • Kata Si dan Sang
- Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya:
Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.
Surat itu dikirimkan kembali kepada si pengirim. 


  • Partikel

- Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Bacalah buku itu baik-baik.
- Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.
- Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya. Misalnya: Harga kain itu Rp 2.000,00 per helai.

SINGKATAN DAN AKRONIM

  • Singkatan

- Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
- Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya: Muh. Yamin
- Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumentasi resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misalnya: DPR Dewan Perwakilan Rakyat
- Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Misalnya: dll. dan lain-lain
- Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya: kg kilogram

  • Akronim

- Akronim kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
- Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf capital. Misalnya: ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
- Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: pemilu pemilihan umum

  • Angka dan Lambang 

Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi.
Angka digunakan untuk menyatakan
        * Ukuran panjang, berat, luas, dan isi,
        * Satuan waktu
        * Nilai uang
        * Kuantitas
Angka lazim dipakai untuk melambangka nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.
Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.
- Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
    * Bilangan utuh. Misalnya:
        Dua belas 12
        Dua puluh dua 22
    * Bilangan pecahan. Misalnya:
        Setengah ½
        Tiga perempat ¾
Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. 
   Misalnya: PakuBuwono X
Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti cara yang berikut. Misalnya: tahun ’50-an atau tahun lima puluhan
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan. Misalnya: Amir menonton drama itu sampai tiga kali.
Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Misalnya: Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu.
Angka yang menunjukkan bilangan utuh secara besar dapat dieja. Misalnya: Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah.
Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks, kecuali didalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. Misalnya: Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai.
Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat. Misalnya: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp999,75 (Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah).


PEMAKAIAN TANDA BACA 


  • Tanda Titik (.) 

Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misalnya: Ayahku tinggal di Solo. 
Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Misalnya: 
a. III. Departemen Dalam Negeri 
A.Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa 
B.Direktorat Jenderal Agraria
Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit. Misalnya: Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. Misalnya: Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Misalnya: Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung. 

  • Tanda Koma (,) 

Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya: Saya membeli kertas, pena, dan tinta. 
Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, atau melainkan. Misalnya: Saya ingin datang, tetapi hari hujan. 
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Misalnya: Kalau hari hujan, saya tidak datang. 
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya. Misalnya: Saya tidak akan datang kalau hari hujan. 
Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi. Misalnya: …. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya: Rp 12,50 
Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya: Semua siswa, baik yang laki-laki maupun perempuan, mengikuti latihan paduan suara. 
Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya: Dalam upaya pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang sungguh-sungguh. 

  • Tanda Titik Koma (;)

- Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Misalnya: Malam akan larut; pekerjaan belum selesai juga.
- Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk. Misalnya: Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; ibu sibuk bekerja di dapur; Adik menghafal nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran “Pilihan Pendengar”.
 

Minggu, 01 Juni 2014

Paragraf

Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis di samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan; kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa hal awal paragraf telah ditandai oleh pilcrow (¶).

Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi prosa, contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.


Jadi, paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.

  • Syarat-syarat Paragraf yang Baik

1.       Kesatuan Paragraf
Yaitu Tiap Paragraf hanya megandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama.
Ciri : Berdiri sendiri, Mengandung  permasalahan yangberpotensi untuk diuraikan, Di awal (deduktif) dan  diakhir (induktif)
2.       Kepaduan Paragraf
Yaitu Kemamapuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu dengan menggunakan kata penghubung.
Kata penghubung intra kalimat : Karena, sehingga, tetapi, sedangkan, apabila, jika, maka.
Kata penghubung antar kalimat : Oleh karena itu, jadi, kemudian, namun, selanjutnya, bahkan.
3.       Kelengkapan Paragraf
Yaitu Terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran atau kalimat utama.
Ciri : Berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh
  • Fungsi utama paragraf
  1. untuk menandai pembukaan atau awal ide/gagasan baru,
  2. sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya,
  3. sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu.
  •      Jenis Paragraf
  1. berdasarkan posisi
  2. berdasarkan kalimat utama
  3. berdasarkan isi
  • Jenis Paragraf berdasarkan posisi
1.       Paragraf pembuka. Dikatakan sebagai paragraf pemuka,  karena tugaas pokonya memang adalah membuka dan mengantarkan pembaca agar dapat memasuki paragraf- paragraf pengembang yang akan dihadirkan kemudian
Contoh :
Secara umum dapat dikatakan bahwa surat adalah alat untuk menyampaikan maksud secara tertulis. Batasan itu mengandung pengertian yang sangat luas karena banyak sekali maksud yang dapat dituangkan secara secara tertulis, misalnya karang berbentuk artikel, makalah, skripsi, dan buku. Oleh sebab itu, batasan tersebut perlu dipertegas lagi dengan penekanan bahwa maksud yang disampaikan melalui surat dapat berupa permintaan, penolakan, dan sebagainya
2.       Paragraf pengembang. Paragraf pengembang atau paragraf isi sesungguhnya berisi inti atau esensi pokok beserta seluruh jabarannya dari sebuah kaya tulis itu sendiri. Dengan paragraf pengantar, para pembaca budiman sesungguhnya dibawa dan diarahkan untuk dapat masuk ke dalam paragraf –paragraf pengembang ini
Contoh :
Walaupun demikian, batasan di atas  masih belum mencakup tentang misi dan pesan yang diemban oleh surat keseluruhan. Dalam pengertian  sehari-hari, surat umumnya hanya dikenal sebagai alat untuk menyampaikan  berita secara tertulis. Pengertian tersebut adalah pengertian sempit akibat dari anggapan bahwa surat mengandung aspek  yang lebih luas meliputi informasi tertulis berupa rekaman kegiatan secara tertulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu
3.       Paragraf penutup. Paragraf penutup bertugas mengakhiri sebuah tulisan dan karangan. Semua karangan pasti diakhiri dengan paragraf penutup untuk menjamin bahwa permasalahn yang di pampagkan pada awal pragraf karangan itu terjawab secara jelas tegas dan tuntas di dalam paragraf-paragraf pengembang, dan disimpulkan atau ditegaskan kembali di dalam paragraf penutup
Contoh :
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya surat adalah informasi tertulis yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi tulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu yang khususnya berlaku untuk surat menyurat

  • Jenis Paragraf berdasarkan kalimat utama
1.       Paragraph deduktif. Paragraf yang kalimat topiknya terletak pada awal paragraf,paragraf yang di mulai dari pernyataan yang bersifat umum, kemudian di turunkan atau di kembangkan dengan menggunakan pernyataan pernyataan yang bersifat khusus.
Contoh :
Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit
2.       Paragraph induktif. Paragraf yang kalimat topiknya terletak pada akhir paragraf,paragraf yang di mulai dari pernyataan yang bersifat khusus, kemudian di turunkan atau di kembangkan dengan menggunakan pernyataan pernyataan yang bersifat umum
Contoh :
Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak pada tempatnya. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan supaya Jakarta bebas banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di sekitarnya
3.       Paragraph deduktif-induktif . Ada kalanya seorang penulis tidak cukup menegaskan pokok persoalannya pada kalimat awal paragraf. Setelah menjelaskan isi kalimat topik atau memberikan perincian, contoh-contoh, atau bukti-buktinya, penulis menuliskan simpulanya dengan sebuah kaliamat pada akhir paragrafnya
Contoh :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
4.       Paragraph ineratif . paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah paragraf. Biasanya diawali dengan gagasan penjelas sebagai pengantar, lalu disajikan gagasan utama sebagai puncaknya. Setelah itu masih dilanjutkan dengan penjelas
Contoh :
Etos kerja masyarakat Jepang sangat tinggi. Mereka juga sangat berdisiplin. Masalah  disiplin ini sudah mendarah daging bagi mereka. Di mana-mana, baik di rumah, di jalan, di tempat umum, maupun di kantor, semuanya sangat  disiplin. Masyarakat Jepang memang layak diteladani. Mereka rajin membaca untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Di mana saja, asal ada kesempatan, mereka membaca. Mereka melakukannya di dalam gerbong kereta yang melaju, di stasiun, dan bahkan sampai berdiri antri beli tiket.
5.       Paragraph terbagi . suatu paragraf yang tidak memiliki kalimat utama
Contoh : 
Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku.

  • Jenis Paragraf berdasarkan isi
1.      Paragraph eksposisi . Eksposisi artinya paparan. Dengan paparan, penulis menyampaikan suatu penjelasan dan informasi. Setalah membaca, seseorang akan mengerti dan memhami apa yang disampaikan oleh penulis dalam paparan tersebut
Contoh :
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat
2.      Paragraph narasi . Narasi artinya cerita. Dengan cerita, penulis mengajak pembaca untuk sama-sama menikmati apa yang diceritakan tersebut. . Ciri-cirinya: ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh :
Jam istirahat. Aldi tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia
3.      Paragraph persuasi.  Persuasi artinya bujukan. Dengan persuasi, penulisan mempengaruhi pembaca supaya mengikuti kehendaknya
Contoh :
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
4.      Paragraph argumentasi . Argumentasi adalah jenis tulisan yang memberikan alasan (argumen) berdasarkan fakta dan data. Dengan fakta dan data, penulis berusaha meyakinkan pembaca sehingga tulisan itu diterima oleh pembacanya. cirinya: ada pendapat dan ada alasannya
Contoh :
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana
5.      Paragraph deskripsi. paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan.
Contoh :
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.

  • Persamaan Argumentasi dan Eksposisi

  1.      Argumentasi dan Eksposisi sama-sama menjelaskan pendapat, gagasan, dan keyakinan kita.
  2.      Argumentasi dan Eksposisi sama-sama memerlukan fakta yang diperkuat  atau diperjelas dengan angka, peta, grafik, diagram, gambar, dll.
  3.      Argumentasi dan Eksposisi sama-sama memerlukan analisis dalam pembahasan.
  4.      Argumentasi dan Eksposisi sama-sama menggali idenya dari:

A.      Pengalaman
B.      Pengamatan dan Penelitian
C.      Sikap dan Keyakinan


  • Perbedaan Argumentasi dan Eksposisi

  1.      Tujuan eksposisi hanya menjelaskan dan menerangkan sehingga pembaca memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya. Argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi pembaca sehingga pembaca menyetujui bahwa pendapat dan keyakinan kita benar.
  2.      Eksposisi menggunakan contoh, grafik, dll. Untuk menjelaskan sesuatu yang kita kemukakan . Argumentasi memberi contoh, grafik, dll. Untuk membuktikan bahwa sesuatu yang kita kemukakan itu benar.
  3.     Penutup pada eksposisi biasanya menegaskan lagi dari sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya.
  4.     Penutup pada argumentasi biasanya berupa kesimpulan atas sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya.


  • Perbedaan Argumentasi dan Persuasi
  1. Argumentasi hanya digunakan untuk meyakinkan pembaca agar menyetujui pendapat penulis.
  2. Persuasi digunakan untuk membujuk pembaca melakukan sesuatu.
  • Persamaan Argumentasi dan Persuasi
  1. Fokus paragraf terpusat pada pendapat penulis.
  2. Fakta dan data digunakan pendukung pendapat penulis.